Akuputur telah dikenal secara luas sebagai suatu terapi menggunakan jarum yang di tusuk pada beberapa titik yang spesifik dari tubuh. Manfaat dan khasiatnya pun sudah tidak diragukan lagi. Salah satu manfaat pengobatan alternatif asli Cina ini antara lain untuk meringankan stres dan nyeri otot.
Penelitian baru - baru ini menggunakan metode akupuntur untuk penderita demensia. Peneliti dari Departemen Neurologi di Zhongnan Rumah Sakit Universitas Wuhan di Cina, Min Deng dan peneliti dari Departemen Bedah Umum Rumah Sakit Wuhan University, Renmin, Xu Feng Wang, mencoba melakukan penelitian itu.
Para peneliti percaya studi mengenai akupuntur ini mungkin juga efektif untuk gangguan Kognitif ringan, prekursor untuk demensia, bila digunakan sebagai alternatif atau dikombinasikan dengan pengobatan lain.
Gangguan Kognitif merupakan gangguan subtaksonomi (pengelompokan suatu hal berdasarkan tingkatan tertentu) yang mengungkapkan tentang kegiatan mental yang sering berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang paling tinggi yaitu evaluasi.
Gangguan Kognitif ringan atau Mild Cognitive Impairment(MCI) merupakan fungsi Kognitif di bawah kisaran normal dari penuaan normal dan penurunan paling parah demensia. Hal ini yang menyebabkan meningkatnya risiko terserang demensia yang disebabkan oleh penyakit Alzheimer atau kondisi neurologis lainnya. MCI dapat dideteksi jika seseorang mengalami gangguan dalam memori atau fungsi mental sehingga tidak semua orang dengan MCI mengalami penurunan kondisi.
Menurut Fox News, analisis studi difokuskan pada beberapa jumlah orang dan dalam laporannya mengatakan bahwa ahli saraf mempelajari dua jenis penelitian, termasuk perbandingan antara akupuntur dikombinasikan dengan Nimopipine (blocker kalsium yang memperlakukan mutasi gen yang terkait dengan demensia) dan akupuntur bila di kombinasikan dengan Nimodipin (Calcium chanel blocker yang pada awalnya dikembangkan sebagai obat untuk hipertensi).
Dan data dari lima uji coba yang berbeda yang melibatkan 568 orang yang cocok dalam penelitian ini. Penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok, 288 pasien ditempatkan pada kelompok akupuntur dan 280 pasien ditugaskan untuk kelompok yang akan menerima obat tradisional yang disebut Nimodipin, obat yang dikenal untuk meningkatkan pembelajaran dan mengurangi defisit kognitif pada penyakit Alzheimer. Tiga uji coba dilakukan untuk memeriksa efektivitas akupuntur sehingga para ahli bisa membandingkannya dengan efek nimodipin ini. Dua uji coba lain juga dilakukan untuk menganalisis pengaruh akupuntur bila dikombinasikan dengan pengobatan tradisional.
Usia peserta dalam penelitian ini berkisar antara 26 sampai 94 tahun. Dan pengobatan akupuntur sendiri diberikan tiga sampai lima kali dalam seminggu selama 2 bulan di empat percobaan yang berbeda. Sedangkan 3 bulan untuk uji coba tersisa. Hasil dari data kolektif mengungkapkan bahwa peserta yang menerima akupunktur memiliki hasil yang lebih baik daripada mereka yang menerima pengobatan Nimodipin tradisional. Mereka mendapat skor lebih baik pada dua tes utama, ujian gangguan jiwa dan pengenalan gambar, yang digunakan untuk memeriksa AMCI (kondisi menurunnya kemampuan Kognitif seseorang di mana 80% dari penderita ini akan dapat terjangkit Alzheimer) dan demensia.
Penelitian ini juga menemukan bahwa akupuntur yang di kombinasikan dengan Nimodipin meningkatkan nilai dalam ujian gangguan jiwa secara signifikan jika dibandingkan dengan pengobatan dengan Nimodipin saja. Sementara itu, tiga dari uji coba dikatakan memiliki efek samping, yang membuat pasien pingsan selama pengobatan dan perdarahan lambat di bagian yang ditusuk jarum akupuntur, dan gejala usus dan sakit kepala ringan untuk pengobatan dengan Nimodipin.
Para peneliti mengambil kesimpulan bahwa, hasil meta analisis menunjukkan bahwa terapi akupuntur memiliki efektif positif yang luar biasa pada Kognitif dan fungsi otak pada pasien dengan AMCI dibandingkan dengan Nimodipin saja. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa akupuntur efektif sebagai pengobatan tambahan dengan Nimodipin untuk AMCI.
SEMOGA BERMANFAAT
No comments:
Post a Comment