Jika kita mampu berfikir lebih simpel, kamu tidak perlu menjadi Soe Hok Gie untuk berpikir bijaksana. Kita semua bisa menjadi bijaksana kapanpun dan dimanapun jika kita mau dan berani. Menjadi pribadi-pribadi yang bijaksana memang dapat menyelamatkan diri kita dari banyak sakit hati dan pemikiran-pemikiran negatif dalam kehidupan kita.
Pertanyaannya, apakah kamu mau menjadi orang bijak? Dan seandainya kamu mau, apakah kamu berani untuk menjadi orang bijak? Jika kamu berani dan mau, berikut ini ada 10 cara berpikir untuk menjadi orang bijak :
1. Berpikir Sebelum Berbicara
Bisa dikatakan sebagian besar orang tua kita (waktu kita masih kecil) mengatakan bahwa kita harus berfikir dahulu sebelum berbicara. Ini adalah sesuatu yang mungkin kamu tahu harus berbuat apa, walaupun mungkin itu sulit. Salah satu prinsip komunikasi adalah "Setelah kamu mengatakan sesuatu, kamu tidak bisa mengambilnya kembali". Karena jika kita berbicara A dan ternyata kenyataan-nya adalah B atau C, bagaimana orang lain akan percaya dengan pembicaraanmu di kemudian hari. Oleh sebab itu, sebelum kamu berbicara sesuatu, sebaiknya dipikirkan terlebih dahulu, jangan asal bicara tanpa ada kebenaran sedikit-pun.
Ketika kamu berbicara tentang sesuatu hal dan itu berhubungan dengan suatu tindakan. Kamu juga harus benar-benar membuktikan pembicaraanmu (niat ingin melakukan sesuatu atau bisa melakukan sesuatu, misalnya). Kamu janganlah menjadi orang yang pandai bicara, namun pada kenyataannya kamu tidak bisa melakukan sesuatu seperti apa yang kamu bicarakan. Bukankah hal itu adalah "tong kosong nyaring bunyinya".
2. Sadari, Bahwa Tak Pernah Ada Waktu Yang Tepat
Pernyataan umum yang mungkin banyak diucapkan oleh orang setiap hari, seperti "aku akan begini jika suatu hari nanti aku menjadi orang kaya, aku akan begitu ketika aku nanti sudah bekerja dan berbagai per-andai-andaian yang lain".
Jika kamu ingin menjadi orang bijak, kamu harus berfikir rasional untuk mengatakan bahwa itu bukanlah waktu yang tepat. Berpola fikirlah bahwa tak ada waktu yang tepat di dunia ini, yang terbijak adalah "saat ini adalah waktu yang terbaik untuk melakukan sesuatu yang berguna untuk masa depanmu".
3. Tidak Egois
Makhluk hidup tentunya tidak bisa lepas dengan bersosialisasi dan ketika berhubungan dengan orang banyak, kita harus bisa menyeimbangkan antara kepentingan pribadi dan kepentingan orang lain. Kamu juga harus benar-benar perduli tentang kebutuhanmu sendiri. Namun kamu juga harus bisa mengerti kebutuhan orang lain. Karena jika kedua masalah tersebut tidak bisa balance, mungkin kamu akan banyak mengalami kesulitan dalam hidupmu. Dan perlu di ingat, untuk dapat menyeimbangkan hal itu kamu harus belajar dengan penerapan yang penuh dengan kerja keras.
4. Meletakkan Permasalahan Pada Pemikiran Yang Jernih
Ketika seseorang marah, emosinya pasti tidak akan stabil. Hal itu adalah sesuatu yang wajar karena sewaktu-waktu kita bisa terlibat konflik dengan orang lain. Namun kamu harus ingat dengan pernyataan nomor 1 di atas, kamu harus berfikir sebelum berbicara. Jika kamu terlalu terjebak dalam kemarahan, kamu tidak akan bisa berfikir jernih. Jadi ketika kamu mendapatkan masalah, belajarlah untuk menghadapi hal tersebut. Cobalah meluangkan waktu untuk menenangkan diri dan meletakkan segala sesuatu dalam bentuk perspektif, hingga kemudian meninjau dengan cara berfikir yang jenih atau logis.
5. Tidak Mengikuti Kebanyakan Orang
Hanya karena semua orang melakukan sesuatu bukan berarti kamu juga harus melakukan hal tersebut. Kita mungkin pernah mengikuti kebanyakan orang karena adanya suatu tren (batu akik, misalnya) secara sadar maupun tidak sadar. Hal ini adalah fenomena seseorang yang bertindak membabi buta dalam mengikuti kebanyakan orang.
Untuk itu jika kamu ingin berfikir seperti orang bijak, sebaiknya mundurlah dari kerumunan dan amatilah apa yang sedang mereka lakukan. Tanyalah kepada salah satu dari mereka, mengapa melakukan hal itu, kemudian tanyalah kepada diri sendiri, apakah kamu benar-benar ingin melakukannya dan apakah hal tersebut cukup bermanfaat untuk kehidupanmu.
6. Jangan Terpengaruh Dengan Perilaku Negatif Orang Lain
Setiap orang bijak selalu menyadari bahwa mereka selalu mengendalikan pikiran, perasaan dan tindakannya. Berbeda dengan orang lain yang selalu membiarkan perilaku orang lain mempengaruhi dirinya untuk berbuat sesuatu yang negatif. Yang terjadi, mereka membiarkan hal negatif tersebut (sudah terbiasa) mempengaruhi kehidupannya dan pada akhirnya mereka mengalami penderitaan.
Sebaiknya, biarkan perilaku negatif mereka hanya melewati pikiranmu tanpa mempengaruhimu. Jika kamu berbuat sesuatu yang negatif, maka mereka adalah pemenangnya. Milikilah kebijakanmu dan selalu menjaga kebahagiaanmu dengan tidak membiarkan mereka mengubah kehidupanmu menjadi lebih buruk.
7. Jangan Bertindak Impulsif, Milikilah Tujuan & Tujuan
Berfikir atau melakukan sesuatu dengan spontan atau impulsif (kadang-kadang berubah) memang bisa menyenangkan. Jika kamu akan membolos dari pekerjaan atau kuliah satu hari dan didasarkan pada dorongan keinginan, tentunya akan menyebabkan penyesalan di suatu hari. Jika kamu tidak meluangkan waktu untuk memikirkan segalanya, kamu akan mendapat berbagai macam masalah. Orang bijak menggunakan kombinasi logika dan intuisi untuk mengambil keputusan yang terbaik bagi kehidupannya.
8. Menerima Orang Lain Apa Adanya
Mari kita hadapi ini, kebanyakan orang akan mencoba untuk mengubah kepribadian orang lain. Mengapa kita melakukan itu? Ini benar-benar sia-sia. Jika kamu tidak menyukai mereka, maka kamu memiliki pilihan untuk meninggalkannya, menghabiskan lebih sedikit waktu dengan mereka, atau mengubah sikapmu. Terima mereka apa adanya. Kamu juga ingin diterima apa adanya bukan? Nah, kemudian hiduplah dengan memberi orang lain rasa hormat yang sama.
9. Tidak Dibutakan Dengan Tampilan
Orang bijak tidak dibutakan oleh pesona, kepribadian atau sesuatu yang nampak indah. Sebaliknya, mereka juga tidak dimatikan oleh siapa saja yang tidak cantik atau menawan pada kesan pertama. Dengan kata lain, mereka mengambil waktu untuk mengenal orang lain lebih dalam dan memahami mereka berdasarkan kepribadian mereka, bukan melalui sesuatu yang terlihat cantik, ganteng atau menawan.
10. Selalu Mencoba Untuk Memahami Orang Lain
Orang yang benar-benar bijaksana tidak menghakimi, mereka berlatih empati dan menempatkan diri untuk mencoba melihat situasi dari sudut pandang mereka. Itu tidak berarti kamu harus setuju dengan mereka. Tapi itu juga tidak berarti bahwa kamu harus mengakui kenyataan bahwa "persepsi adalah realitas."
Berpikir seperti orang yang bijaksana mungkin akan terasa sulit. Namun, semua yang perlu dilakukan adalah melatih pikiran-mu dan mengontrol emosi-mu. Mudah diucapkan daripada dilakukan bagi banyak orang, namun ada kemungkinan untuk berpikir bijak dengan mempraktekkannya. Semakin kita bijak, tentunya kita bisa semakin bahagia di dunia ini.
SEMOGA BERMANFAAT!