Wednesday, 17 February 2016

Jenis - jenis Insomnia




Manusia menghabiskan sepertiga dari waktu hidupnya dengan tidur. Tidur bukan saja karena kelelahan tetapi juga karena kebiasaan dan pola hidup. Walaupun tidur merupakan salah satu kebutuhan penting dalam hidup manusia, tetapi ada juga penyakit/gangguan tidur yang disebabkan oleh penyakit, gangguan jiwa, kebiasaan, dan lain sebagainya. 

Berikut adalah penjelasan berbagai jenis masalah tidur. Masing-masing masalah ini berbeda cara penangannya. Kadang-kadang beberapa masalah memerlukan campur tangan dokter ahli jiwa (psikiater). Langsung saja kita simak yang pertama :

1. Insomnia



Insomnia adalah suatu gangguan tidur yang dialami oleh penderita dengan gejala-gejala selalu merasa letih dan lelah sepanjang hari dan secara terus menerus (lebih dari sepuluh hari) mengalami kesulitan untuk tidur atau selalu terbangun di tengah malam dan tidak dapat kembali. Seringkali penderita terbangun lebih cepat dari yang diinginkannya dan tidak dapat kembali tidur. Ada tiga jenis gangguan insomnia, yaitu :

• Susah tidur (sleep onset insomnia)

• Selalu terbangun di tengah malam (sleep maintenance insomnia)

• Selalu bangun jauh lebih cepat dari yang diinginkan (early awakening insomnia)

Cukup banyak orang yang mengalami satu dari ketiga jenis gangguan tidur ini. Dalam penelitian dilaporkan bahwa di Amerika Serikat sekitar 15 persen dari total populasi mengalami gangguan insomnia yang cukup serius.

Gangguan tidur insomnia merupakan gangguan yang belum serius jika anda alami kurang dari sepuluh hari. Untuk mengatasi gangguan insomnia ini kita dapat menggunakan teknik-teknik relaksasi dan pemograman bawah sadar. Yang penting kita harus dapat menjaga keseimbangan frekuensi gelombang otak (brainware) agar sesering mungkin berada dalam kondisi relaks dan mediatif sehingga ketika kita harus tidur kita tidak mengalami kesulitan untuk menurunkan gelombang otak (brainware) ke frekuensi delta.

2. Narcolepsy



Narcolepsy adalah gangguan tidur yang diakibatkan oleh gangguan psikologis dan hanya bisa disembuhkan melalui bantuan pengobatan dari seorang dokter ahli jiwa. Penyakit ini berbeda dengan insomnia yang terjadi secara terus menerus. 

Justru penderita narcolepsy ini terkena serangan secara mendadak pada saat yang tidak tepat, seperti sedang memimpin rapat – biasanya terjadi serangan pada kondisi emosi yang tegang seperti: Marah, takut atau jatuh cinta. Serangan narcolepsy dapat melumpuhkan seseorang dalam beberapa menit ketika dia masih sadar dan secara tiba-tiba membawanya ke alam mimpi.

3. Hypersomnia



Hypersomnia adalah kebalikan dari insomnia. Seringkali penderita dianggap memiliki gangguan jiwa atau malas. Para penderita hypersomia membutuhkan waktu tidur yang sangat banyak dari ukuran normal. Meskipun penderita tidur melebihi ukuran normal, namun mereka selalu merasa letih dan lesu sepanjang hari. Namun gangguan ini tidaklah terlalu serius dan dapat diatasi sendiri oleh penderita dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen diri.

4. Apnea



Apnea merupakan salah satu gangguan tidur yang cukup serius. Lebih dari 5 juta penduduk Amerika Serikat mengalami gangguan ini. Faktor risiko terkena gangguan ini antara lain :

• Kelebihan berat badan (overweight)

• Usia paruh baya terutama pada wanita, atau

• Usia lanjut (lansia) yang pernah mengalami ketergantungan obat

Apnea adalah penyakit yang disebut juga, “to fall asleep at the wheel” karena sering dialami ketika penderita sedang mengemudikan mobil. Apnea terjadi karena fluktuasi atau irama yang tidak teratur dari denyut jantung dan tekanan darah. Ketika terserang, penderita seketika merasa mengantuk dan jatuh tertidur. Penderita apnea mengalami kesulitan bernafas bahkan berhenti bernafas pada saat tidur ketika terserang gangguan ini (dalam bahasa Jawa disebut “tindihan”). Fluktuasi denyut jantung dan tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan kematian seketika pada penderita.

5. Perilaku Menyimpang



Gangguan tidur lainnya seperti berbicara atau berjalan dalam keadaan tidur, ataupun menggertakan gigi merupakan gangguan tidur yang tidak berbahaya. Namun berbahaya jika berjalan dalam tidur menemui obyek yang berbahaya (benda tajam, api, dll) atau terjatuh. Gangguan berbicara dalam tidur hanya akan mengganggu teman sekamarnya. Sedangkan menggertak gigi ini disebut dengan bruxism.

Dengan mengetahui dan memahami berbagai jenis gangguan atau penyakit tidur kita dapat mengambil langkah yang diperlukan. Sepanjang masih bisa diatasi sendiri dengan teknik-teknik manajemen diri (relaksasi dan pemograman bawah sadar, meditasi, dan pola hidup yang sehat dan seimbang), maka kita sebenarnya dapat menjadi bagian dari solusi masalah yang kita hadapi. Untuk gangguan atau penyakit yang serius seperti narcolepsy maupun apnea, kita harus berkonsultasi dengan dokter ahli, karena mengabaikan gangguan tersebut dapat berakibat fatal (mematikan) bagi penderita.


No comments:

Post a Comment