Wednesday, 22 February 2017

Tips Mengatasi Kencing Berdarah (Hematuria)




Darah yang tercampur di dalam kencing dapat menimbulkan kecemasan tersendiri bagi yang mengalaminya. Kondisi ini dalam dunia medis dikenal dengan  nama  hematuria. Hematuria  dapat  mengindikasikan adanya penyakit serius yang terjadi, namun bisa juga hanya akibat kecelakaan ringan akibat olah fisik yang terlalu keras maupun adanya efek samping dari konsmsi obat tertentu seperti aspirin.


Ada dua jenis hematuria, yaitu gross hematuria dan microscopic hematuria. Yang menjadi perbedaan di antara keduanya adalah pada gross hematuria, darah dapat langsung terlihat tercampur dalam air seni, sementara pada microscopic hematuria, darah hanya terlihat setelah air seni diperiksa menggunakan dipstik atau dengan mikroskop.

Hematuria dapat diidentifikasi dalam air seni yang berwarna merah atau berwarna seperti minuman kola. Pendarahan pada air seni biasanya tidak terasa sakit, namun jika terdapat gumpalan darah yang menyebabkan kencing berdarah, hal tersebut dapat menimbulkan rasa sakit.

Selain karena adanya darah yang tercampur, kencing berwarna seperti darah adalah adanya konsumsi obat-obatan pencuci perut dan makanan seperti kelembak dan buah beri bisa mempengaruhi warna air seni. Pada perubahan warna kencing yang disebabkan makanan atau minuman tidak akan ditemukan darah pada pemeriksaan urin dengan menggunakan dipstik atau secara mikroskopik


Pengobatan bagi kencing berdarah bergantung kepada penyebab timbulnya darah, beberapa di antaranya:

1. Infeksi saluran kencing karena adanya bakteri yang memasuki tubuh melalui saluran kencing dan berkembang biak di dalam kandung kemih. Gejalanya adalah adanya keinginan untuk buang air kecil terus-menerus, rasa sakit dan terbakar saat buang air kecil, serta bau air kencing yang menyengat, serta seringkali disertai demam. Darah yang ada dalam kencing biasanya bertipe microscopic.

2. Infeksi pada ginjal diakibatkan oleh bakteri yang memasuki ginjal dari aliran darah dan berpindah ke saluran kencing. Biasanya selain terasa sakit, penderita juga akan mengalami demam.

3. Batu ginjal yang terbentuk karena adanya pengkristalan protein dalam air seni yang menempel pada dinding ginjal maupun kandung kemih. Batu-batu yang mengkristal ini lalu mengeras dan belum terasa sakit selama batunya belum menghalangi saluran kencing. Darah dapat berupa gross maupun microscopic.

4. Pembesaran prostat pada pria yang dapat terjadi seiring dengan bertambahnya usia yang kemudian dapat menekan saluran kencing sehingga menghambat aliran kencing.Gejalanya antara lain adanya kesulitan buang air kecil diiringi dengan seringnya timbul keinginan untuk buang air kecil.

5. Penyakit ginjal lain seperti glomerulonephritis yang mengakibatkan peradangan pada sistem filter di ginjal. Adanya infeksi virus, penyakit pembuluh darah, dan masalah dengan sistem imun seperti immunoglobulin.

6. Kanker prostat, kandung kemih, dan ginjal juga dapat menjadi penyebab timbulnya darah pada air seni. Biasanya tidak terdapat gejala dini dari kanker-kanker tersebut.

7. Penyakit turunan yang membuat hemoglobin dalam sel darah merah menjadi abnormal juga dapat menimbulkan darah dalam air seni. Sindrom Alport, yang memengaruhi membran penyaring darah dalam glomeruli dalam ginjal.

8. Kerusakan ginjal akibat kecelakaan. Pengobatan hematuria biasanya dengan mengonsumsi antibiotik untuk membersihkan saluran kencing yang terinfeksi, obat-obatan yang berfungsi untuk mengecilkan prostat yang mengalami pembesaran, hingga terapi untuk memecahkan batu di kandung kemih maupun di ginjal. Jika tidak ditemukan kondisi serius dengan adanya darah dalam urin, tidak diperlukan pengobatan apapun.


Untuk mencegah kemungkinan penyakit serius yang berhubungan dengan darah di dalam air kencing, selalu minum air sesuai kebutuhan sehari-hari (sebagai patokan dasar dapat dipakai hitungan 30-35cc/kgBB untuk orang dewasa, dimana kebutuhan ini dapat meningkat jika ada peningkatan stres fisik atau metabolik), bersihkan bagian pribadi setelah melakukan hubungan fisik maupun buang air kecil, berhenti merokok dan minum minuman keras, dan jangan pernah menahan keinginan untuk buang air kecil.




SEMOGA BERMANFAAT

No comments:

Post a Comment