Monday 13 February 2017

Titik Metode Akupuntur Untuk Mengontrol Libido




Memelihara gairah seks itu bak menghadapi harta. Kekurangan jadi susah, kelebihan malah bikin repot. Mesti pas. Tusuk jarum alias akupunktur jadi salah satu tawaran jalan keluar menetralkan.           

Sekitar 10% pasien yang datang ke klinik akupuntur mengeluhkan soal seks. Dari 10% itu, 70%-nya pria. Wanita lebih tertutup, dan keluhannya biasanya baru keluar setelah jalan memutar, setelah merasa nyaman dengan ahli akupuntur yang bersikap seperti teman. Awalnya karena kasus lain, lalu 'curhat' pribadi, baru deh ketahuan pangkalnya soal seks.

Pasien yang datang statusnya lajang dan berumah tangga. Bagi lajang pria dan wanita, baik yang mematuhi norma tiada seks sebelum pernikahan, maupun penganut kehidupan seks bebas, permintaannya senada : tolong redakan gejolak seks saya. Sementara bagi yang sudah menikah, pada 90% pria dan 60% wanita, mereka ingin gairah seksnya ditingkatkan.

Meski keluhannya senada, penanganannya sangat individual, tergantung pemicu masalah. Apakah karena masalah fisik, psikis, atau hal lain yang tak disadari pasien yang harus digali ahli akupuntur sebelum bertindak.

Dilihat per individu

Pasien pria menikah yang datang rata-rata berusia 35-60 tahun. Umumnya datang dengan tiga corak keluhan. Pertama, tak berdaya alias impoten, yang terbagi lagi menjadi dua kasus. Ada yang tak berdaya primer, sama sekali tak bergairah dan tak bisa melakukan hubungan seks dengan siapa pun. Ada pula yang partial, Dengan istri sendiri tak bisa, tapi dengan TTM (teman tapi mesra) kok tak ada masalah! Artinya, ini soal psikis.

Kedua, peltu (nempel metu), terlalu cepat keluar, yang lebih dikenal sebagai ejakulasi dini. Ketiga, seminal emission alias encer mani. Dari ketiga keluhan, ejakulasi dinilah kasus terbanyak.

Penyembuhan ala akupuntur bukanlah sekedar mengatasi gejala, atau 'tembak langsung' ke bagian yang memunculkan nyeri dan keluhan lainnya. Penanganannya seperti pola hidup, yin yang, hitam putih. Di hitam ada putih dan sebaliknya. Seimbang. Kalau tak seimbang, jadi keluhan dan penyakit. Jadi, Prinsip akupuntur itu Ping Pu Ping Xie, menormalkan, menetralkan seperti prinsip yin yang.

Masalah seksual tentunya berhubungan dengan organ peranakan (reproduksi). Dalam pandangan akupuntur, organ ginjal berhubungan dengan energi, jantung dengan konsentrasi, dan hati dengan stamina. Misalnya bila ginjal terganggu, pria tak bisa ereksi, wanita tak bisa orgasme. Bila hati sedang bermasalah, stamina tubuh menurun, otomatis saat berhubungan seks pun takkan maksimal.

Jadi, dalam menangani pasien, ahli akupuntur akan melihat kasusnya per individu, keluhan utama dan akar masalahnya. Sekali lagi, akupunktur mengatasi secara keseluruhan, bukan sebagian atau kulit luarnya saja. Kondisi pasien didapat dari tiga tahap pemeriksaan. Pertama, wawancara. Kedua, observasi berupa pengamatan akan fisik pasien (pucat, kuyu), pendengaran (apakah berfungsi baik), suara (serak, lantang), penciuman (bau badan normal atau tidak), dan apakah pasien menderita batuk, sesak napas, atau gangguan lain. Ketiga, diagnosis.

Dari ketiga tahap ini dapat diambil kesimpulan untuk menyusun rencana penanganan penyembuhan. Paket standar akupuntur adalah datang dan ditangani 12 kali, seminggu dua kali. Karena prinsipnya menyeimbangkan, dilakukan manipulasi jarum untuk tonifikasi (menguatkan) dan sedasi (melemahkan). Pada tonifikasi, penusukan searah jarum jam dan waktunya lebih cepat, kurang dari 15 menit. Sedangkan sedasi penusukannya berlawanan arah dengan jarum jam dengan durasi lebih dari 15 menit. Semuanya dilihat per kasus, rata-rata 15-20 menit dengan jarum terhalus 0,18 x 7 mm.

Titik - titik akupunktur untuk penanganan masalah seksual ada di telinga, tangan, kaki, dan perut. Jadi, jangan khawatir bakal ditusuk di sekitar alat vital. Sekali lagi, penusukan tergantung kasusnya. Telinga misalnya, bak termostat tubuh manusia yang jadi komando dan pengendali hormon tubuh. Di sini ada titik endokrin, adrenal pengatur stress dan mood (suasana hati), kortisol pengatur stress pada pria dan wanita, titik rahim dan indung telur (wanita), prostat, testis (pria).

Yang tak kalah penting, di telinga ada titik shenmen yang berarti pintu jiwa, api jantung. Artinya, menetralkan, menyeimbangkan agar tenang. Bila kelenjar endokrin tak seimbang akan terjadi gangguan kelebihan atau kekurangan, termasuk mengatur hormon seks pria wanita. Kalau endokrin bagus, hormon stress turun lagi.    

Ambil contoh kasus ejakulasi dini. Biarpun masalahnya serupa, penanganan pada tiap orang berbeda. Kasus pertama, pasien ternyata juga menderita kolesterol tinggi, jantung koroner, dan obesitas. Yang harus dilakukan adalah mengatasi keluhan dasar itu. Kalau sudah teratasi, biasanya otomatis soal ejakulasi dininya pun menghilang. Penanganannya rata-rata seminggu dua kali, selama 2 - 3 bulan. Makin muda makin cepat teratasi.

Pada kasus kedua, tiada keluhan fisik. Usia lumayan muda, kurang dari 40, baru menikah. Penyebabnya ternyata faktor psikis, bukan masalah di organ vitalnya. Si suami yang berusia 31 tahun selalu ribut dengan istri yang baru 23 tahun karena 'peltu'. Akar masalahnya, ternyata si suami terlalu heboh, tak bisa konsentrasi plus terlalu lelah bekerja. Sementara istrinya ibu rumah tangga biasa berpendidikan kurang, tak mau tahu, pokoknya harus puas. Penyebab ejakulasi dininya karena api jantungnya terlalu berkobar. Belum masuk sudah keluar. Susah konsentrasi, pengendalian diri kurang, antara otak dan organ vital tak selaras.

Jadi, yang dilakukan adalah, pertama, menetralkan, bukan memadamkan, api jantungnya agar tak berkobar-kobar. Kedua, menguatkan staminanya karena lelah fisik akibat kerja dan tuntutan istri yang tak mau memahami. Ditusuk di tangan dan kaki. Setelah diterapi 10 kali, hasilnya sudah bisa lebih lama. Misalnya saat terapi enam kali, bisa masuk, ereksi, sebentar, kurang dari 1 menit. Untuk menunjang kebugaran, si suami disarankan juga untuk olah raga jalan kaki agar bisa bernapas panjang.

Saran untuk mereka, berpikirlah positif, salurkan hobi dan energi, dan jangan mengarah ke hal-hal yang merangsang libido (video porno atau situs-situs porno). Olah raga pun mesti seimbang, jangan sampai karena berniat menghilangkan dorongan seksual, berlatih berlebihan sampai tak berdaya. Yang pas itu 3-5 kali seminggu, masing-masing 30-60 menit. Jangan merapel olah raga di satu waktu, misalnya sekali latihan empat jam seminggu sekali dengan treadmill, berenang, aerobic, dan angkat beban. Badan akan seperti remuk.

Jadi, pandai-pandailah membaca tubuh sendiri.



SEMOGA BERMANFAAT

No comments:

Post a Comment